Nama : Dian Indah Lestari
Nim : A1C114038
Tugas Kimia Organik II
soal :
Pada alkil halide sekunder (20) terjadi reaksi bersaing antara reaksi eliminasi
dan subtitusi. Kapan terjadi reaksi subtitusi dan kapan terjadi reaksi
eliminasi ?
jawaban :
PERSAINGAN SUBSTITUSI DAN ELIMINASI
ditinjau reaksi antara alkil halida dengan kalium hidroksida yang dilarutkan
dalam metil alkohol. Nukleofilnya adalah ion hidroksida, OH-, yaitu nukleofil
kuat dan sekaligus adalah basa kuat. Pelarut alkohol kurang polar jika
dibandingkan dengan air. Keadaan-keadaan ini menguntungkan proses-proses SN2
dan E2 jika dibandingkan dengan SN1 dan E1. Misalnya, gugus alkil pada alkil
halida adalah primer, yaitu 1-bromobutana. Kedua proses dapat terjadi.
Hasilnya adalah campuran 1-butanol dan 1-butena. Reaksi SN2
cenderung terjadi jika digunakan pelarut yang lebih polar (air), konsentrasi
basa yang sedang, dan suhu sedang. Reaksi E2, cenderung terjadi jika digunakan
pelarut yang kurang polar, konsentrasi basa yang tinggi, dan suhu tinggi.
Seandainya kita mengganti alkil halida primer menjadi tersier, reaksi substitusi
akan terhambat (ingat, urutan reaktivitas untuk reaktivitas SN2 adalah 1o
>2o >> 3o). Tetapi, reaksi eliminasi akan cenderung terjadi karena
hasilnya adalah alkena yang lebih tersubtitusi. Pada kenyataannya, dengan
t-butil bromida, hanya proses E2 yang terjadi.
Ringkasannya, halida tersier bereaksi dengan basa kuat dalam
pelarut nonpolar memberikan eliminasi (E2), bukan subtitusi. Dengan basa lemah
dan nukleofil lemah, dan dalam pelarut polar, halida tersier memberikan hasil
utama subtitusi (SN1), tetapi sedikit eliminasi (E1) juga terjadi. Halida primer
bereaksi hanya melalui mekanisme-mekanisme SN2 dan E2, karena mereka tidak
terionisasi menjadi ion karbonium. Halida sekunder menempati kedudukan
pertengahan, dan mekanisme yang terjadi sangat dipengaruhi oleh keadaan reaksi.
Halida-halida sekunder dapat bereaksi melalui mekanisme SN1 dan SN2 secara
serentak.
terima kasih atas penjelasan anda.
BalasHapus